Warung Online

January 09, 2011

Manajemen Keluarga

Banyak kita ketahui bahwa dalam sebuah kehidupan berumah tangga, sangat di perlukannya pengaturan (manage) dalam hal apapun. Tanpa kita sadari pun, semua hal yang kita lakukan harus di perlukan pengaturan agar semua nya berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan.
Persoalan keluarga sangat beragam. Walaupun suami sebagai kepala keluarga, namun biasanya urusan keseharian lebih banyak keputusannya diserahkan atau didelegasikan kepada isteri. Artinya, ratusan kebijakan-kebijakan kecil yang ibu putuskan dari hari ke hari, adalah ibarat potongan-potongan kecil puzzle yang saling melengkapi satu dengan yang lain, sehingga kelak akan menghasilkan susunan gambar kehidupan yang indah dan sempurna. Jadi, sekeping kecil kebijakan remeh sekalipun tentu memiliki andil dalam menentukan gambar masa depan sebuah keluarga.Manjemen itu sendiri tidak pernah lepas dari kehidupan sehari – hari terlebih dalam kita menjalani sebuah kehidupan berumah tangga. Perlu nya memanage semua hal agar terciptanya keselarasan dalam hidup, maka kita harus menerapkan & membiasakan itu semua dalam kehidupan berumah tangga. Hal tersebut biasa di terapkan oleh seorang ayah sebagai kepala rumah tangga. Peran beliau sangat di perlukan dalam membimbing setiap langkah yang akan di lakukan oleh anggota keluarga nya. Tidak hanya dalam segi itu saja, ayah juga harus bias memanage literature keuangan yang ada dalam keluarga agar semuanya dapat terawasi & terkendalai.
Jadi, jangan remehkan akan pentingnya manajemen rumah tangga sebagai penyempurna ikhtiar dalam rangka membentuk tatanan keluarga sakinah. Secara sederhana, manajemen rumah tangga diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan perantaraan orang lain, tetapi dapat juga berarti mengelola anggota keluarga untuk melakukan kegiatan di dalam rumah tangga. Proses manajemen itu meliputi tindakan perencanaan, pengorganisasian, menggerakan, dan pengawasan melalui pemanfaatan sumber daya manusia serta sumber lain.
Proses seperti itu, jelas-jelas menunjang dalam pengelolaan keluarga. Pasalnya, dengan jam kerja 24 jam sehari, kebanyakan orang masih menganggap profesi manajer rumah tangga sekedar kewajiban seorang isteri. Padahal, keterampilan yang dibutuhkan tidaklah main-main. Menurut Ishak Solih, seorang manajer harus memiliki sifat-sifat kepemimpinan, misalnya berwibawa, berdaya mampu untuk membawa serta dan memimpin bawahannya, jujur, terpecaya, bijaksana, berani, mawas diri, sanggup dan mampu mengatasi kesulitan, bersikap wajar, sederhana, penuh pengabdian kepada tugas, sabar, dan berjiwa besar.

Keberadaan sifat kepemimpinan pada kepala keluarga atau ibu rumah tangga seperti itu, sangat menunjang kesuksesan pengelolaan rumah tangga menuju kebahagiaan dan kesejahteraan dalam kehidupan keseharian.
Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak- anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.




REFERENSI :
• http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga