Warung Online

Welcome

Free Download... *.DOCS / *.PAS ...NO PASS

January 09, 2011

Manajemen Secara Ilmu

Seiring berjalannya waktu, kita mengetahui bahwa ilmu manajemen semakin berkembang di segala aspek – aspek kehidupan. Ilmu manajemen memberikan pemahaman kepada kita tentang pendekatan ataupun tata cara penting dalam meneliti, menganalisis dan memecahkan masalah – masalah yang berkaitan dengan manajemen. Semakin berkembangnya ilmu manajemen, maka semakin banyak juga masalah – masalah yang sulit dihadapi oleh suatu individu, perusahaan, ataupun organisasi.

Manajemen memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Karenanya, manajemen dapat diartikan sebagai ilmu dan seni tentang upaya untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimilki untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Manajemen sebagai ilmu berarti manajer menetapkan dengan seksama persoalan – persoalan yang dihadapinya membuat patokan / acuan sebagai penegasan untuk bekerja, mengumpulkan bahan – bahan yang dapat diterima kebenarannya untuk mencapai cara pemecahan sementara serta memeriksa kembali cara pemecahan tersebut.

Pada zaman dahulu sebuah piramida dibangun lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun. Piramida itu tidak akan berhasil dibangun tanpa ada seorang yang mengatur, merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana. Ada juga perkembangan ilmu manajemen untuk meningkatkan keuntungan, maka dibuat perincian pekerjaan ke dalam tugas – tugas yang spesifik dan berulang.

Dari kedua masalah tersebut dapat dilihat manusia pada zaman itu berpikir untuk mencari suatu pemecahan masalah untuk menghemat waktu, uang, dan tenaga untuk mencapai tujuan mereka. Solusi pemecahan masalah manajemen pada saat itu bisa diselesaikan dengan metode – metode ilmiah seperti menentukan masalah, tugas, tujuan dan kebutuhan secara jelas, mencari informasi secara lengkap yang berhubungan dengan berbagai kegiatan pada saat itu, mengobservasi, meneliti, menganalisis dan mengklasifikasi informasi yang sudah terkumpul, menetapkan rencana, mengatur waktu dan mengadakan evaluai (penilaian).

Ada juga solusi dengan mengetahui apa sebab kegiatan itu dilakukan, dimana kegiatan itu dilakukan, kapan dan bagaimana kegiatan itu dilaksanakan, serta siapa yang akan melakukan kegiatan itu, sehingga tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan dapat tercapai.

Jadi manajemen sebagai ilmu adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh organisasi atau perusahaan untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali, diketahui, dan dipelajari di dalam organisasi. Sebagai ilmu, manajemen dapat diberikan dalam berbagai bentuk, seperti diskusi, pelatihan professional, mentoring, atau membaca dari buku – buku. Hal – hal tersebut sangat diperlukan untuk meningkatkan sumber daya manusia.



Sumber Referensi :
http://tiosendiri.wordpress.com/
http://elqorni.wordpress.com/
www.pasamankab.go.id
http://id.wikipedia.org


Manajemen Keluarga

Banyak kita ketahui bahwa dalam sebuah kehidupan berumah tangga, sangat di perlukannya pengaturan (manage) dalam hal apapun. Tanpa kita sadari pun, semua hal yang kita lakukan harus di perlukan pengaturan agar semua nya berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan.
Persoalan keluarga sangat beragam. Walaupun suami sebagai kepala keluarga, namun biasanya urusan keseharian lebih banyak keputusannya diserahkan atau didelegasikan kepada isteri. Artinya, ratusan kebijakan-kebijakan kecil yang ibu putuskan dari hari ke hari, adalah ibarat potongan-potongan kecil puzzle yang saling melengkapi satu dengan yang lain, sehingga kelak akan menghasilkan susunan gambar kehidupan yang indah dan sempurna. Jadi, sekeping kecil kebijakan remeh sekalipun tentu memiliki andil dalam menentukan gambar masa depan sebuah keluarga.Manjemen itu sendiri tidak pernah lepas dari kehidupan sehari – hari terlebih dalam kita menjalani sebuah kehidupan berumah tangga. Perlu nya memanage semua hal agar terciptanya keselarasan dalam hidup, maka kita harus menerapkan & membiasakan itu semua dalam kehidupan berumah tangga. Hal tersebut biasa di terapkan oleh seorang ayah sebagai kepala rumah tangga. Peran beliau sangat di perlukan dalam membimbing setiap langkah yang akan di lakukan oleh anggota keluarga nya. Tidak hanya dalam segi itu saja, ayah juga harus bias memanage literature keuangan yang ada dalam keluarga agar semuanya dapat terawasi & terkendalai.
Jadi, jangan remehkan akan pentingnya manajemen rumah tangga sebagai penyempurna ikhtiar dalam rangka membentuk tatanan keluarga sakinah. Secara sederhana, manajemen rumah tangga diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan perantaraan orang lain, tetapi dapat juga berarti mengelola anggota keluarga untuk melakukan kegiatan di dalam rumah tangga. Proses manajemen itu meliputi tindakan perencanaan, pengorganisasian, menggerakan, dan pengawasan melalui pemanfaatan sumber daya manusia serta sumber lain.
Proses seperti itu, jelas-jelas menunjang dalam pengelolaan keluarga. Pasalnya, dengan jam kerja 24 jam sehari, kebanyakan orang masih menganggap profesi manajer rumah tangga sekedar kewajiban seorang isteri. Padahal, keterampilan yang dibutuhkan tidaklah main-main. Menurut Ishak Solih, seorang manajer harus memiliki sifat-sifat kepemimpinan, misalnya berwibawa, berdaya mampu untuk membawa serta dan memimpin bawahannya, jujur, terpecaya, bijaksana, berani, mawas diri, sanggup dan mampu mengatasi kesulitan, bersikap wajar, sederhana, penuh pengabdian kepada tugas, sabar, dan berjiwa besar.

Keberadaan sifat kepemimpinan pada kepala keluarga atau ibu rumah tangga seperti itu, sangat menunjang kesuksesan pengelolaan rumah tangga menuju kebahagiaan dan kesejahteraan dalam kehidupan keseharian.
Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak- anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.




REFERENSI :
• http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga